Jika kita sedang mengalami kehidupan yang tidak menentu, kondisi yang tidak diharapkan, berupa kondisi materi, social, keluarga, kejiwaan sehingga kita merasakan kegundah gulanaan, sehingga seakan-akan dunia menjadi gelap gulita lagi kelam dihadapan kita, setan telah memenangkan pertempuran atas diri kita, atas akal dan perasaan kita. Dalam mengarungi hidup fana yang singkat ini, agar kita dapat memandang ringan dan mudah segala bentuk kesulitan dan senantiasa melanjutkan perjalanan di dalam hidup maka kita harus ridha dengan qadha dan qadhar Allah dan rela dengan bagian yang telah dia berikan. Imam Ali as berkata,”Barangsiapa merasa cukup dengan bagian yang telah Allah berikan kepadanya, maka dia adalah manusia yang paling kaya.”

Agar seorang muslim dapat mengalahkan setan dan bisa memenangkan ujian dari Allah maka ia harus mengetahui bahwa sekecil apapun kenikmatan yang ia dapatkan hendaklah ia tidak lupa untuk bersyukur kepada Allah agar kenikmatan tersebut langgeng padanya. Sedangkan jika ia tertimpa musibah maka hendaklah ia tidak lupa untuk bersabar dan ridha, semoga Allah menolongnya untuk keluar dari kesulitan tersebut dalam waktu dekat. Diantara manfaat dan rahasia di balik ujian dan cobaan, menurut Ibnu Rajab adalah: menjadikan seorang hamba kembali kepada Allah dan menapaki jalannya dengan rendah diri dan tunduk dihadapanNya.

Jika dunia telah berkata bahwa ia sangat pendek masanya. Jika keadaannya demikian, apakah bijak kiranya jika kita bersedih atas berbagai problematika yang menimpa kita?atau kita merasa tersiksa atas kegundahan yang kita alami, atau kita menggantungkan seluruh kebahagiaan pada dunia?. Kebahagiaan hati dan ketenangan jiwa yang merupakan nikmat dalam hidup di dunia dalam rangka mengabdi pada Allah hanya kita dapatkan jika kita berusaha agar hati ini tidak tergantung kepada dunia, penghuni dunia dan kelezatannya. Jadilah didunia ini seperti orang yang menyeberang jalan, jika telah tiba pagi hari maka jangan tunggu sore hari dan jika telah tiba sore hari maka jangan tunggu pagi hari.

Apakah salah satu syarat yang harus kita miliki agar kita bisa menjalani kehidupan ini penuh dalam keamanan dan kenyamanan? Kita harus memberikan hak setiap yang memiliki hak dan tidak mengizinkan satu sisi menganiaya sisi yang lainnya. Contohnya: badan, hati dan jiwa  harus mendapatkan haknya berupa perhatian, pemeliharaan, nutrisi sehingga kita bisa hidup dalam kenyamanan. Hati kita butuh nutrisi imani dan rohani dan akal membutuhkan nutisi ilmu dan pengetahuan. Sebagaimana manusia memiliki sisi duniawi dan ukhrawi, ia juga memiliki sisi khusus dan sisi umum, dan juga penting untuk diingat dalam masalah ini bahwa hendaklah ia tidak memperhatikan satu sisi dengan mengorbankan sisi yang lainnya.

Wahai orang yang berakal…….santailah dalam menghadai segala permasalahan, maka permasalahan tersebut akan menjadi ringan. Anggaplah permasalahan tersebut kecil, maka ia akan menecil. Kelegaan yang sempurna, kebahagiaan yang perfect, tidak berada didunia ini, akan tetapi ia hanya berad disurga saja. Maka seyogyanya jika kita diuji dengan berbagai musibah atau cobaan, baik yang kecil maupun yang besar yang tidak mungkin kita hindari maka kita harus bersabar.

Wahai saudaraku….dunia adalah tempat menyeberang, maka puaslah dengan yang sedikit agar hasratmu hanya kepada kepergian dan keberangkatan abadi. Berapa banyak orang yang mengumpulkan dunia,lalu dunia meninggalkannya, Berapa banyak orang yang mencintainya, akan tetapi dunia menghancurkannya, Barangsiap yang puas dengan kehidupan sekedar cukup, ia akan selamat. Barangsiapa ingin lebih banyak dari itu, ia menjadi sangat disayangkan dan menyesal. Hendaklah engkau bertaqwa pada Allah dan puaslah dengan rezekiNya. Sebaik-baik hamba Allah adalah orang yang merasa terpuaskan. Jangan sampai dunia melalaikanmu dan tamak kepadanya