Rasulullah  bersabda,”Beruntunglah orang yang memeluk Islam, diberi rezeki dan merasa cukup dengan pemberian Allah kepadanya.”(Diriwayatkan oleh Muslim). Orang yang tak merasa puas tidak akan kenyang selamanya, sekalipun memiliki harta yang banyak jumlahnya. Pikirannya di pacu untuk memikirkan cara mendapatkan harta. Padahal, apa yang tidak ditakdirkan tidak akan dapat dicapainya. Hanya kelelahan fisik dan mental yang didapat.

Allah menciptakan makhluk dan memberinya rezeki. Dia melebihkan sebagian yang lain dalam hal rezeki. Ada yang dijadikan kaya dan ada pula yang dijadikan miskin. Allah memberi dan menghalangi karena suatu hikmah agung yang tidak diketahui selain oleh-Nya.

Muhammad bin Ali At-Tirmidzi berkata,”Kepuasan adalah ridha dalam hati terhadap apa yang telah diberikan oleh Allah berupa rezeki.”

Abu Abdullah bin Khaff berkata,”Kepuasan adalah meninggalkan keinginan melihat apa yang tidak ada dan merasa cukup dengan yang ada.”

Abu Sulaiman Ad-Darani berkata,”Kepuasan adalah bagian dari rasa ridha dalam sebuah kedudukan dalam rangka zuhud. Ini adalah awal dari rasa ridha dan awal sikap zuhud.”

Basyar berkata,”Kepuasan adalah suatu kepemilikan yang tidak tinggal, melainkan dihati seorang mukmin.”

Ibnu Hazm berkata,”Kepuasan adalah keutamaan yang terdiri dari kedermawanan dan keadilan.”

Ar-Raghib Al-Ashfahani berkata,”Kepuasan adalah ridha dengan apa di bawah kecukupan, sikap zuhud dari apa yang sedikit.” Kedua sifat ini berdekatan artinya. Akan tetapi kepuasan dikatakan sebagai ungkapan atas keridhaan di dalam jiwa. Sedangkan Zuhud adalah ungkapan untuk apa-apa yang diterima untuk jiwa.

Kepuasan adalah perasaan tenang, ketika tidak ada, apa yang biasa dibutuhkan. Kepuasan adalah meras cukup dengan apa-apa yang ada dan hilangnya rasa tamak kepada apa-apa yang tidak di dapatkan.

Kepuasan pada hakekatnya adalah kekayaan. Kepuasan membuahkan berkah dalam harta. Adapun rasa tamak membuahkan penghapusan berkah atau menguranginya. Kepuasan menunjukkan sejauh mana rasa syukur seseorang, semangat memuja dan memuji yang dilakukan oleh seseorang hamba kepada Rabbnya. Kepuasan adalah kekayaan yang sebenarnya yang membuahkan iman, taqwa, ridha . Apa-apa yang sedikit tetapi mencukupi dari pada banyak yang melalaikan. Jadilah engkau didunia seakan-akan orang asing atau orang yang menyeberang jalan, kedua-duanya tidak bermaksud untuk memperbanyak kekayaan.

Kepuasan terlihat dalam lahir dan batin. Jika seorang hamba merasa puas dengan sesuatu yang halal, ia tidak akan tergelincir kedalam hal-hal haram dengan segala anggota tubuhnya. Jika seseorang tidak merasa puas dengan harta yang sedikit, ia harus mencari tambahan dengan ketamakan, ia menjadi orang yang tidak pernah merasa kenyang untuk selama-lamanya. Ia akan tertimpa kehinaan dan menjadi seorang pengabdi hawa nafsu. Semua orang fakir itu akan mati, kecuali yang dihidupkan oleh Allah dengan kebanggaan karena rasa puas.

Rasa puas adalah sebab timbulnya ketenangan, ketentraman, rasa senang hati, khusyu’ untuk ketaatan dan ibadah. Sebaliknya, tamak dan serakah membuahkan kesedihan, kenestapaan, berbagai pikiran, berbagai bentuk kegoncangan jiwa, kesedihan, stress dan berbagai penyakit lainnya. Banyak harta dan kekayaan akan menggiring seseorang menjadi tertipu, membangkang dan takabur, kecuali orang yang mengelola hartanya untuk ketaatan kepada Allah SWT dan untuk berinfak dijalan-Nya. Mereka yang demikian ini sangat sedikit adanya.

Keridhaan dengan yang sedikit akan mewariskan keberkahan dan pertumbuhan. Jika seseorang menjaga diri dengan tidak meminta-minta kepada orang lain dan hanya berlindung kepada Allah SWT, bagiannya perkara dunia yang akan datang padanya, bisa jadi bagiannya ditambah lebih banyak dari pada orang yang mengejarnya. Setiap orang harus sabar jika musibah dan kesempitan menimpa dirinya. Karena, sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti datang kemudahan. Setelah kesempitan dan musibah pasti aka nada jalan keluar dan cahaya cerah.

Jangan sedih jika suatu hari engkau kesulitan

Engkau telah dimudahkan dalam waktu yang lama

Sekali-kali jangan sangka buruk Rabbmu

Sesungguhnya Allah lebih utama dari semua yang terbaik

Sesungguhnya kesulitan diiringi kemudahan

Ungkapan Allah adalah sebenar-benar ungkapan.

Jika akal mampu menggiringi rezeki, tentu semua harta ditangan orang-orang berakal.