Hati yang sehat yaitu hati yang bersih yang seorang pun tak akan bias selamat pada hari Kiamat kecuali jika dia datang kepada Allah dengannya, sebagaimana firman Allah,

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

“(Yaitu) hari di mana tidak berguna lagi harta dan anak-anak kecuali mereka yang datang menemui Alloh dengan hati yang selamat (selamat dari kesyirikan dan kotoran-kotorannya).” (QS. Asy Syu’ara: 88,89)

 

Ayat di atas adalah sepenggal do’a Nabi Ibrahim a.s. saat beliau beradu argumen dengan umatnya yang masih senang berkelindan dalam kekufuran. Beliau memohon kepada Alloh agar tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang dihinakan pada hari kebangkitan karena kekafiran dan pembangkangannya kepada Alloh, Tuhan penguasa seluruh alam. Hari di mana segala ‘perhiasan’ dunia baik itu berupa harta, jabatan, derajat, nasab yang mulia, dan anak-anak tidak lagi ada nilainya. Hari dimana segala tebusan tidak lagi berguna. Hanya ada satu hal yang akan menyelamatkan dari kedahsyatan hari itu, yaitu hati yang bersih/selamat (qalbun salim).

Hati yang sehat ini didefinisikan dengan hati yang terbebas dari setiap syahwat, selamat dari setiap keinginan yang bertentangan dari perintah Alloh, selamat dari setiap syubhat (kerancuan-kerancuan dalam pemikiran), selamat dari menyimpang pada kebenaran. Hati ini selamat dari beribadah kepada selain Alloh dan berhukum kepada hukum selain hukum Rosul-Nya. Hati ini mengikhlaskan peribadatannya hanya kepada Alloh dalam keinginannya, dalam tawakalnya, dalam pengharapannya dalam kecintaannya Jika ia mencintai ia mencintai karena Alloh, jika ia membenci ia membenci karena Alloh, jika ia memberi ia memberi karena Alloh, jika ia menolak ia menolak karena Alloh.

Orang yang mempunyai hati yang sehat, akal pikirannya pun jauh lebih jernih. Taka ada waktu untuk berpikir jelek sedetik pun jua, apalagi berfikir untuk menzalimi orang lain, sama sekali tak terlintas di benaknya. Tak berlebihan, jika orang yang seperti ini akan lebih mudah memahami tiap permasalahan, lebih mudah menyerap aneka ilmu pengetahuan dan lebih cerdas dalam melakukan berbagai aktivitas. Sungguh berbahagia dan mengesankan bagi siapa pun sekiranya memiliki hati yang sehat, karena selalu senantiasa merasakan kelapangan, ketenangan , ketentraman, kesejukan dan indah hidup di dunia ini dan indah juga tiap aktivitas yang dilakukannya.

 

 

bahwa orang yang memiliki qalbun salim maka ia akan terhalangi dari sifat-sifat hati yang buruk seperti munafik, riya’, sombong, dengki, hasad dan seterusnya, dan sebaliknya dalam hatinya akan tumbuh subur sifat-sifat baik seperti sabar, tawadhu’,  jujur, pemaaf, penyantun dan sifat baik lainnya. Karena dalam satu hati tidak mungkin ada dua hal yang saling bertentangan bersemayam di dalamnya. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-ahzab [33]  ayat 4 yang artinya : “Alloh tidaklah sekali-kali menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya”. Jadi mustahil sifat-sifat baik dapat berkumpul dengan penyakit-penyakit hati, misalnya sombong dengan tawadhu’, kadzib dengan shiddiq, adil dengan dzalim. Sebagaimana mustahilnya bersatunya air dengan api.

 

Hidup ini Cuma sekali, dalam hidup ini kita tidak boleh gagal. Rosulullah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang artinya: “Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal darah. jika segumpal darah tersebut baik maka akan baik pulalah seluruh tubuhnya, adapun jika segumpal darah tersebut rusak maka akan rusak pulalah seluruh tubuhnya, ketahuilah segumpal darah tersebut adalah hati.” (Yang lebih benar untuk penyebutan segumpal darah (القلب ) tersebut adalah jantung, akan tetapi di dalam bahasa Indonesia sudah terlanjur biasa untuk menerjemahkan القلب dengan “hati”).
Hati adalah perkara utama untuk memperbaiki manusia, Jika seseorang ingin memperbaiki dirinya maka hendaklah ia memperbaiki dahulu hatinya!!! Hati laksana panglima yang memompa pasukannya untuk melawan musuh atau melemahkan mereka sehingga mundur dari medan peperangan.

Hati yang sehat, memancarkan cahaya iman, di dalamnya terdapat pelita yang menerangi. Walhasil orang yang memiliki hati yang sehat, adalah orang yang telah berhasil merintis tapak demi tapak jalan kearah kebaikan, tak mengherankan ketika ia menjalin hubungan dengan sesama manusia pun menjadi sesuatu yang teramat mengesankan. Pendek kata, orang yang memiliki hati yang sehat itu luar biasa nikmatnya, luar biasa bahagianya dan luar biasa mulianya. Tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat kelak. Tidak rindukah kita memiliki hati yang bersih? Silahkan bandingkan dengan orang yang berperilaku sebaliknya, berhati busuk, semrawut dan kusut masai. Wajah bermuram durja kusam dan senantiasa tampak resah dan gelisah. Kata-kata bengis, kasar dan ketus.